Selasa, 28 Juli 2020

Perawatan dan Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga: DISPENSER

DISPENSER



Dispenser merupakan peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik untuk dapat memanaskan elemen pemanas dan menjalankan mesin pendinginnya. Beberapa dispenser ada yang menggunakan prinsip kerja dengan elemen pemanas dan mesin pendingin (kompresor). Dispenser atau biasa digunakan sebagai tempat minum merupakan salah satu peralatan listrik atau elektronik yang didalamnya terdapat heater sebagai komponen utamanya.

Heater pada dispenser berfungsi sebagai memanaskan air atau mendinginkan air. Heater ini umumnya mempunyai daya sekitar 200-300 watt. Heater dapat memanaskan air yang ada didalam dispenser, dispenser biasanya berisi 19 liter air yang ditempatkan pada sebuah galon air.

Dispenser biasanya digunakan untuk memasak air, selain untuk memanaskan air juga bisa untuk mendinginkan air, untuk mendinginkan air dispenser juga menggunakan mesin pendingin. Mesin pendingin air dinamakan kompesor pendingin.

Pada bagian atas didalam dispenser terdapat tabung yang terbuat dari stanles steel dan dibagian luar tabung dililitkan papi tembaga ukuran ¼ yang berfungsi sebagai pendingin air. Lilitan pipa di bagian luar tabung dapat disamakan dengan sebuah evaporator pada AC atu di lemari es.

Fungsi pada heater tersebut yaitu berguna untuk memanaskan air yang berada pada tabung, air akan mengalir atau keluar melalui kran berwarna merah untuk air panas dalam tabung yang menghasilkan suatu tekanan. Sedang air yang dingin keluar dari kran berwarna biru didasari oleh proses gravitasi.

1. Macam dan jenis dispenser
Dipasaran ada beberapa macam dan jenis dari dispenser, diantaranya adalah :
a. Dispenser biasa adalah dispenser yang biasanya tidak mempunyai elemen pemanas atau mesin pendingin. Biasanya dispenser ini digunakan untuk mengambil air dari galon saja.
b. Dispenser hot dan normal merupakan dispenser yang mempunyai elemen pemanas dan tidak mempunyai mesin pendingin. Biasanya dispenser ini hanya digunakan untuk memasak dan memanaskan air serta mengambil air biasa(tidak panas dan tidak dingin) dari dalam galon.
c. Dispenser hot dan extra hot, biasanya dispenser ini digunakan untuk memanaskan air serta mendidihkan air.
d. Dispenser hot dan cold, biasanya dispenser ini digunakan untuk memanaskan dan mendinginkan air. Jika akan memanaskan air, dispenser ini menggunakan prinsip kerja elemen pemanas (heater), dan jika ingin mendinginkan air dispenser biasa menggunakan prinsip kerja elemen pendingin (fan dan refrigan).

2. Komponen dalam pada dispenser
Pada dispenser komponen yang terdapat didalamnya ada bermacam-macam beserta fungsinya:
1. Sakelar On/Off, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan dispenser
2. Thermostat 1 mempunyai fungsi untuk mengendalikan suhu air di dalam tangki air.
3. Thermostat 2 mempunyai fungsi untuk mengendalikan suhu air di dalam tangki air.
4. Saluran daya utama mempunyai fungsi menyalurkan daya dari sumber.
5. Elemen pemanas mempunyai fungsi memanaskan air 
6. Saluran air panas mempunyai fungsi sebagai tempat menyalurkan air ke dalam tabung pemanas dan red water tap
7. Saluran air normal mempunyai fungsi sebagai tempat menyalurkan air ke dalam tabung pendinginatau blue water tap
8. Pipa pembuangan mempunyai fungsi sebagai tempat pembuangan sisa air yang tidak terpakai.
Komponen dalam Dispenser

3. Komponen luar dari dispenser
Pada dispenser terdapat komponen-komponen pada bagian luarnya dan fungsinya yaitu
1. Anti spill, mempunyai fungsi tempat dudukan galon
2. Fuse mempunyai fungsi sebagai pengaman dan pemutus rangkaian arus
3. Tombol power switch adalah tombol untuk menyalakan dispenser
4. Power indicator adalah lampu indicator on
5. Hot indicator adalah lampu indicator hot
6. Extra hot indicator adalah lampu indikator extra hot
7. Tombol extra hot adalah tombol untuk extra hot
8. Blue water tp adalah tempat keluarnya air biasa
9. Red water tap adalah tempat keluarnya air panas
10. Drainage plug mempunyai fungsi sebagai tempat penampungan air yang berceceran atau tumpah.
Komponen Dalam Dispenser
Komponen Luar Dispenser

4. Prinsip kerja pada komponen dispenser
Pemakaian dispenser yang semakin banyak, baik galon atas atau galon bawah. Mungkin akan lebih baik bagi pengguna untuk mengerti komponen didalamnya beserta fungsi dan cara kerjanya dapat dengan mudah untuk merawat agar tidak cepat rusak dan awet. Dispenser sekarang ini mempunyai banyak model dan typehot-netral, hot-cool, galon diatas dan galon dibawah. Alat pendingin dari model refrigerator (mesin kompresor) atau dengan menggunakan elemen kerami (peltier).

a. Kran dispenser
Kran dispenser yang berfungsi untuk mengambil air panas, dingin atau netral. Apabila terjadi kebocoran pada kran dispenser ini mungkin akibat dari knop penutup kotor atau terjadi endapan kerak. Jika terjadi hal tersebut, maka sebaiknya kita jangan buru-buru untuk mengganti yang baru, karena dengan hanya membersihkan kerak keran bisa berfungsi kembali.

b. Heater (pemanas dispenser)
Heater atau biasanya kita menyebutnya pemanas dispenser berfungsi sebagai pemanas air di tabung, dimana ada 2 macam tipenya, antara lain :
1) Pemanas dijadikan satu dengan tabung pemanas.
2) Pemanas dengan bentuk melingkar diluar tabung pemanas.
Untuk mengecek heater cukup dengan menggunakan multimeter atau bisa dihubungkan secara langsung ke arus listrik 220 volt, dalam hitungan detik heater yang kondisinya masih baik akan terasa panas atau hangat.
Pada heater yang dijadikan satu dengan dengan tabung harus terisi air ketika mencoba memberi arus listrik, apabila tidak terisi air berarti heater akan rusak.

c. Bimetal dispenser (thermodis)
Bimetal dispenser merupakan komponen dari dispenser yang memiliki peran besar dalam proses pemanasan air pada tabung pemanas. Alat ini berfungsi sebagai pemutus on/off secara otomatis berdasarkan suhu ke heater, bila suhu air didalam tabung pemanas sudah tercapai dan bekerja kembali untuk menyambung aliran listrik ke heater saat suhu air dalam tabung pemanas turun. Bimetal atau termodis memiliki banyak ukuran untuk memutus arus, ukuran yang biasa digunakan pada dispenser adalah memakai 85˚ celcius untuk memutus arus listrik, jadi gunakan air yang benar-benar layak untuk galon dispenser agar terhindar dari bakteri.
Bimetal dispenser (thermodis) letaknya menempel ditabung agar panas tabung terdeteksi oleh thermodis. Apabila terjadi kerusakan thermodis, maka tidak dapat memutus arus ke heater, sehingga air dari tabung mendidih hebat dan terjasi dorongan air mendidih keluar serta menyebabkan kebocoran atau galon air terasa ikut panas.

d. Elemen keramik (peltier)
Peltier atau bisa disebut dengan elemen keramik, karena elemen yang dibalut dengan keramik pada sisi luarnya. Peltier merupakan modul thermo-electric, pada umumnya dibungkus oleh keramik tipis yang berisikan batang-batang bismuth telluride didalamnya. Saat tersambung tegangan 12 volt salah satu sisi akan menjadi panas dan sisi lainnya akan menjadi dingin dalam beberapa saat, apabila panas peltier tidak terbuang,maka bagian sisi yang dingin akan menjadi ikut panas. Jadi untuk type dispenser yang menggunakan peltier sebagai pendingin bukan menggunakan mesin kompresor dan bila terjadi kerusakan pada motor kipas atau kipas terlalu kotor, maka proses pendinginan tidak maksimal bahkan air jadi seperti hangat atau panas.
Peltier Dispenser

Apabila dialiri listrik satu sisi dari keramik ini bisa bersuhu dingin yang menempel di tank pendingin dan bekerja untuk mendinginkan tank pendingin satu sisi panas. Fungsinya untuk membuang panas air yang ada pada tank pendingin yang ditempelkan ke sirip aluminium sebagai penghantar panas, setelah itu dibuang dengan bantuan kipas. 
 
Tank Pendingin

Elemen keramik ini awalnya banyak digunakan untuk mendinginkan prosesor komputer, sehingga permormanya selalu optimal. Namun seiring perkembangan jaman, alat ini bisa diaplikasikan untuk pendingin dispenser dan membuat kulkas MINI USB. Apabila diberi harus yang optimal sisi dingin dari elemen keramik ini bisa mencapai suhu yang mendekati beku. Untuk mengecek kondisi elemen keramik ini baik atau tidak rusak dengan menggunakan batu baterai remote 1,2 volt sudah cukuo untuk membuat sisi dingin adan sisi lain panas.

e. Kipas dispenser
Kipas dispenser yang terletak disebelah belakang dispenser mempunyai fungsi membantu membuang panas dari sisi elemen keramik (peltier) agar lebih optimal. Membersihkan kipas secara berkala dari kotoran debu yang menempel agar bisa lebih maksimal untuk membuang panas dari peltier, hasil pendinginannya juga jadi maksimal.
Kipas Dispenser

f. Mesin kompresor
Peralatan ini mempunyai fungsi untuk memompa gas freon untuk sirkulasi pendinginan seperti yang ada pada kulkas. Gas dipompa dengan panas dan tekanan tinggi dipipa kondesor dan mengembun, setelah itu disaring dari berbagai kotoran sebelum masuk ke pipa agar tidak buntu. Gas freon yang mengembun dan mencair masuk ke pipa kapiler, selanjutnya ke pipa evaporator yang melilit dipinggir wadah air pendinginan menguap dengan membawa kalor menuju mesin kompresor. Hal seperti ini terjadi terus menerus sampai suhu menurun sesuai yang diinginkan dan bila suhu tercapai, sehingga thermostat memutuskan arus ke mesin kompresor ini.
Kompresor Dispenser

g. Thermostat (pengatur suhu)
Peralatan ini berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik ke mesin kompresor (on/off) berdasarkan suhu dingin.
 
Thermostat 

h. Pompa air dispenser galon bawah
Pompa air dispenser galon bawah merupakan alat yang berfungsi untuk memompa air dari galon bawah ke penampungan atas, pompa galon ini bekerja bila dialiri listrik DC 12 volt. Ada juga dispenser yang memakai pompaair layak pompa kompresor dengan cara memberikan tekanan udara dan air akan keluar keatas melalui selang. Hal seperti ini perlu perhatian khusus, tutup galon kurang rapat atau galon bocor bisa menyebabkan air tidak dapat naik ke penampungan atas.

Dispenser  galon bawah sering terjadi kerusakan tidak dapat memompa air ke penampungan atas, ini terjadi akibat dari beberapa faktor, yaitu :
1) Selang pompanya ada yang bocor atau lepas
2) Water level rusak

Untuk itu bisa dilakukan mengecek selang pompa air dengan mengganti yang baru apabila rusak. Mengganti water level dispenser dengan yang baru, karena fungsi air pengatur ketinggian air ini mengirim data ke modul program untuk menghidupkan dan mematikan motor pompa yang sulit untuk diperbaiki. Selain berfungsi untuk pengaturan ketinggian air yang berada di penampungan atas, water level dispenser ini juga mempunyai fungsi untuk mengetahui air dalam galon.
 
Water level
Dari berbagai macam model dispenser yang ada, kemungkinan dispenser galon bawah lebih tepat karena dalam pemasangan galon lebih mudah, tidak mengakibatkan tumpah dan memudahkan untuk semua orang dalam memasang galonnya.

5. Perawatan untuk dispenser agar awet
Seperti alat rumah tangga yang lainnya, dispenser membutuhkan perawatan agar dispenser ini dapat digunakan lebih lama dalam kondisi normal, aman dan nyaman. Perawatan sebaiknya dilakukan sesuai dengan petunjuk produsen dispenser yang kita miliki. Petunjuk perawatan yang dikeluarkan oleh produsen pada umumnya disertakan pada manual book atau brosur pada saat barang tersebut kita beli. Untuk membeli alat rumah tangga listrik disarankan yang bergaransi, serta mintalah manual book dan kartu garansi setiap membeli alat rumah tangga listrik, agar keamanan, kenyaman, dan keawetan alat tersebut dapat dipertanggung jawabkan.

Langkah-langkah perawatan dispenseryang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :
a. Bacalah dengan seksama manual book pada dispenser sebelum kita gunakan.
b. Gunakan dispenser menurut anjuran dalam manual book tersebut.
c. Letakkan dan posisikan dispenser sedemikian rupa hingga dudukannya sejajar dengan lantai tidak boleh miring kekiri atau kekanan dan kedepan.
d. Letakkan atau posisikan dispenser sedemikian rupa sehingga sirkulasi udara yang mengintari lebih leluasa mengalami pertukaran kondisi. Letakkan badan dispenser paling dekat 10 cm dari dinding.
e. Letakkan dan posisikan dispenser sedemikian rupa hingga mudah dijangkkau penggunaan krannya. Posisikan kran air yang menyebabkan pengguna harus membungkuk saat menggunakannya kurang bagus, karena dapat menjadikan kran terbebani oleh momen berat badan, sehingga peluang kerusakan kran akan lebih besar.
f. Jangan menyalakan tombol on sakelar on-off dispenser sebelum bak air atau sebelum galon berisi air ditaruh diatas corong air dispenser hingga tabung pemanas air berisi penuh air. Menyalakan tombol on dispenser dalam keadaan tabung air kosong dapat menyebabkan tabung air terlampau panas dan mengakibatkan pipa plastik atau selang air yang dihubungkan kepadanya gepeng atau melumer dan tidak dapat dilalui aliran air dengan baik atau buntu.
g. Membersihkan dispenser paling baik setela 3 kali penggantian galon atau air cuci bersih bak air untuk dispenser yang menggunakan bak air. Sementara dispenser yang tidak menggunakan bak air cukup dengan membersihkan corong air dudukan galon. Perhatikan untuk menghindari tabung air dan rangkaian kelistrikan dari siraman air.

6. Perbaikan dispenser
Kerusakan dan cara perbaikan yang paling sering ditemukan pada dispenser antara lain, adalah :
a. Air menetes atau bocor
Air menetes atau bocor dapat diakibatkan oleh kerusakan pada kran air, pipa atau selang air. Kerusakan yang terjadi pada kran air pada umumnya terjadi pada bagian karet kedap airnya. Karet atau plastik kedap air kran yang cacat atau sudah kaku dan tidak elastis lagi menjadi penyebab menetesnya air keluar malalui celah karet kedap air tersebut.Jika karet kedap air tersebut yang rusak bisa diganti dengan sementara dengan karet ban dalam mobil yang dibuat persis seperti model karet kedap air kran. 
Selain masalah air menetes dapat juga disebabkan oleh pecah atau bocornya pipa atau selang air yang menghubungkan antara kran airdengan bak penampung air, tabung air panas atau corong penadah air. Masalah bocornya atau pecahnya selang air sangat susah diatasi, karena selang air yang digunakan pada dispenser adalah selang air selang air yang tahan panas. Sehingga untuk dapat mengatasinya memerlukan selang air pengganti yang mempunyai karakteristik tahan panas yang sama dengan selang air dispenser.
b. Air yang keluar dari kran air panas kondisi tidak panas
Masalah ini terjadi jika arus listrik yang harus mengalir melalui elemen pemanas terputus. Kerusakan atau kendala dapat diakibatkan oleh elemen pemanas yang terdapat di dalam tabung pemanas air rusak atau putus, bimetal peraba suhu putus, kbael-kabel rangkaian arus listrik, rangkaian daya ada yang putus, seperti kabel yang menghubungkan antara bimetal dan elemen, antara bimetal dan sakelar, dan kabel yang menghububngkan anatara sakelar dan sumber listrik.

Kerusakan pada elemen pemanas menyebabkan tabung air tidak terpanasi, sehingga air yang ada didalamnya juga tidak panas. Akibatnya air yang keluar dari kran air panas tidak panas. Peraba suhu atau bimetal yang putus menyebabkan lingkaran arus listrik dalam rangkaian daya juga terputus.

Arus listrik dalam rangkaian daya megalir dimulai dari sumber listrik –tusuk kontak – kabel listrik – sakelar 0n/off – elemen pemanas – lalu kembali lagi ke sumber listrik.

Jika salah satu komponen tersebut ada yang rusak dalam lingkaran arus tersebut dan tidak dapat melewatkan arus listrik, misal tusuk kontak, kabel listrik, sakelar, elemen pemanas atau peraba suhu, maka elemen pemanas tidak akan bekerja atau memanas. Akibatnya air yang ada didalam tabung air panas tidak akan menjadi panas.

Adapun langkah-langkah penanggulangannya yaitu sebagai berikut :
1) Memeriksa sumber listrik dengan menggunakan taspen atau volt meter untuk mengetahui ada tidaknya tegangan pada sumber listrik tersebut.

2) Apabila pada hasil pemeriksaan pada sumber listrik menunjukkan bahwa sumber listrik normal, maka lanjutkan pemeriksaan pada tusuk kontak.

3) Melakukan tes hubungan tusuk kontak dengan menggunakan ohm meter, apabila tusuk kontak yang digunakan tersambung tetap dengan kabel penghantar, maka tes hubungan tusuk kontak hanya dapat dilakukan dengan jalan menghubungkan salah satubprobe ohm meter pada salah satu terminal tusuk kontak dan probe ohm meter yang lain disambungkan pada salah satu ujung kabel penghantar. Dengan melakukan hal yang sama pada trminal tusuk kontak yang lain dan ujung penghantar yang lain. 

Apabila pengukuran menunjukkan pergerakan jarum ohm bergerak ke kanan dan menunjukkan angka nol, maka hubungan tusuk kontak dan penghantar bagus, berarti kerusakan bukan pada tusuk kontak dan kabel penghantar.

4) Melanjutkan pemeriksaan pada komponen lingkaran arus daya yang lainnya. Apabila jarum ohm meter tidak bergerak atau penunjukkannya tak terhingga, artinya tusuk kontak atau kabel penghantar putus didalam. Ganti tusuk kontak dan kabel penghantarnya. Sementara itu apabila tusuk kontak tidak terpasang paten atau dapat dipisahkan dengan kabel penghantar, maka pemeriksaan hubungan dapat dilakukan terpisah antara tusuk kontak dan kabel penghantar. Cara pemeriksaannya sama dengan pada tusuk kontak paten, demikian juga cara penanggulangannya.

5) Tes pada kondisi sakelar on/off dispenser dengan menggunakan ohm meter. Dengan cara melepas kabel penghantar arus dan salah satu terminal sakelar, kemudian letakkan posisi tuas sakelar pada posisi off, selanjutnya sambungkan probe ohm meter pada masing-masing terminal sakelar. Apabila sakelar masih bagus, maka jarum penunjuk alat ukur ohm meter harus bergerak ke kanan mencapai titik nol. Apabila tidak demikian, maka sakelar sudah kehilangan kontak atau rusak. Dan kerusakkan pada sakelar on/off dapat terjadi karena pengaruh mekanik, misalnya badan dan bodi sakelar menjadi gepeng, sehngga menyebabkan lidah-lidah kontak tidak dapat bergerak menuju pada posisi on atau off.

6) Melakukan pengetesan kondisi hubunganbimetal peraba suhu.Yang pertama, melakukan tes hubungan kotak kontaknya pada suhu normal dengan menggunakan ohm meter. Jika jarum ohm meter bergerak ke kanan menunjuk angka nol, maka bimetal dalam kondisi baik, tapi jika jarum ohm meter tidak bergerak ke kanan atau menunjuk angka tak terhingga, maka bimetal sudah rusak. Kondisi terakhir akan menyebabkanterputusnya lingkaran arus rangkaian daya dispenser dan menyebabkan elemen pemanas tidak berfungsi.

Yang kedua, melakukan tes hubungan kontak bimetal dalam keadaan dipanasi dengan menggunakan ohm meter dan solder sebagai sumber panas. Penunjukan ohm meter pada pemeriksaan dalam kondisi ini adalah jarum ohm meter pada pemerikasaan awal akan menunjuk angka nol (kondisi bimetal perabu suhu bagus), kemudian setelah mendapat pemanasan dari solder hingga suhunya meningkat pada suhu tertentu ohm meter akan kembali bergerak ke kiri hingga menunjuk angka tak terhingga.

Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa bimetal berfungsi meraba suhu tertentu atau masih kondisi bagus dan masih dapat digunakan terus. Apabila terjadi sebaliknya, berarti bimetal peraba suhu sudah rusak dan tidak dapat digunakan. Kerusakan kontak-kontak bimetal peraba suhu dapat menyebabkan terputusnya arus listrik dalam lingkaran arus rangkaian daya atau pemanasan air dalam tabung air tidak mampu mencapai suhu standar (90˚ celcius). Bimetal peraba suhu yang rusak tidak dpat diperbaiki, sehingga segeralah mengganti bimetal paraba suhu yang rusak dengan bimetal baru yang harus sama karaktristiknya dengan bimetal yang diganti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar