INSTALASI DAN PENGUKURAN SISTEM PEMBUMIAN
Pernahkah Anda saat sedang menggunakan peralatan
elektronik tiba-tiba Anda memegang bodi peralatan elektronik itu mengakibatkan
Anda terkejut karena tersengat oleh arus listrik. Jika pernah berarti peralatan
Anda belum ada sistem pembumiannya. Pada sistem pembumian/pentanahan mulai
dikenal pada tahun 1900. Adanya perkembangan jaman, maka perkembangan sistem
tenaga listrik juga mengikuti perkembangan dan sistem tenaga listrik berkembang
dengan tegangan yang besar pula. Apabila tidak ada sistem pembumian akan
mengakibatkan potensi bahaya listrik yang sangat tinggi bagi manusia maupun
peralatan listrik rumah tangga.
Sistem pembumian adalah sistem hubungan penghantar
yang menghubungkan sistem, badan peralatan dan instalasi dengan bumi/tanah
sehingga dapat mengamankan manusia dari sengatan listrik, dan mengamankan
komponen-komponen instalasi dari bahaya tegangan/arus abnormal.
Sistem pembumian pada rumah yang inovatif bisa dilihat
pada gambar di atas dengan menggunakan Triangular Grounding System. Oleh karena
itu, sistem pembumian menjadi bagian esensial dari sistem tenaga listrik.
Pembumian tidak terbatas pada sistem tenaga saja, namun mencakup juga sistem
peralatan elektronik, seperti telekomunikasi, komputer, kontrol dimana diterapkan
komunikasi data secara intensif dan sangat peka terhadap interferensi gelombang
elektromagnet dari luar. pembumian di sini lebih dititikberatkan pada keterjaminan
sinyal dan pemrosesannya.
Pada prinsipnya jenis elektroda dipilih yang mempuntai
kontak sangat baik terhadap tanah. Oleh karena itu, secara umum, tujuan sistem
pembumian adalah sebagai berikut :
1. Menjamin
keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan normal atau tidak
dari tegangan sentuh dan tegangan langkah.
2. Menjamin
kerja peralatan listrik/elektronik.
3. Mencegah
kerusakan peralatan listrik/elektronik.
4. Menyalurkan
energi serangan petir ke tanah.
5. Menstabilkan
tegangan dan memperkecil kemungkinan terjadinya flashover ketika terjadi
transient.
6. Mengalihkan
energi RF liar dari peralatan-peralatan seperti: audio, video, kontrol, dan
komputer. (BSE, Instalasi Tenaga Listrik)
JENIS SISTEM PEMBUMIAN
Jenis sistem pembumian yang digunakan berdasarkan PUIL
2000,
1. Sistem
TN (Terra Neutral System)
Adalah sistem tenaga listrik TN mempunyai satu titik
yang dibumikan langsung, BKT (Bagian Konduktif Terbuka) instalasi dihubungkan
ke titik tersebut oleh penghantar proteksi.
a. TN-S
(Terra Neutral Separated)
Di mana digunakan penghantar proteksi terpisah di
seluruh sistem.
TN-S Pada Generator 3 Fasa
TN-S Pada Motor Tiga Fasa di Industri
b. TN-C-S
(Terra Neutral Combined Separated)
Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung
dalam penghantar tunggal di sebagian sistem.
TN-C-S Pada Generator 3 Fasa
TN-C-S Pada Motor Tiga Fasa di Industri
TN-C-S Pada Transformator Bintang Segitiga
c. TN-C (Terra Netral Combined)
Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di seluruh sistem.
TN-C Pada Generator 3 Fasa
TN-C Pada Motor Tiga Fasa di Industri
TN-C Pada Transformator Bintang Segitiga
2. Sistem TTS (Terra Terra System)
Adalah sistem tenaga listrik TT mempunyai satu titik
yang dibumikan langsung. BKT (Bagian Konduktif Terbuka) instalasi dihubungkan
ke elektrode bumi yang secara listrik terpisah dari elektrode bumi sistem
tenaga listrik.
TTS Pada Generator 3 Fasa
TTS Pada Motor Tiga Fasa di Industri
TTS Pada Transformator Bintang Segitiga
3. Sistem ITS (Impedance Terra System)
Adalah sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian
aktif yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui
suatu impedans. BKT (Bagian Konduktif Terbuka) instalasi listrik dibumikan
secara independen atau secara kolektif atau ke pembumian sistem.
ITS Pada Generator 3 Fasa
ITS Pada Motor Tiga Fasa di Industri
ITS Pada Transformator Bintang Segitiga
Keterangan:
Di bawah ini ada tabel rekomendari penggunaan untuk
sistem TT, TN, IT yang menjelaskan keamanan terhadap sentuh tak langsung dan
sentuh langsung.
Tabel 7.1 Rekomendasi Sistem TT, TN, IT
Jenis Sistem Pembunian | Proteksu tambahan terhadap sentuh langsung |
Gawai proteksi untuk sentuk tak langsung saja |
Gawai proteksi untuk bahaya kebakaran saja |
Rekomendasi | Contoh penerapan |
---|---|---|---|---|---|
1. Sistem TT | GPAS <= 30 mA | GPAS <= 300 mA | GPAS <= 500 mA | Bila proteksinya lengkap, direkomendasikan untuk instalasi dengan resiko bahaya dan gangguan paling kecil, termasuk masalah kesesuaian elektromagnet ( KEM atau EMC). |
Semua bangunan perkantoran dan industri yang memerlukan instalasi yang handal termasuk gedung pintar dan industri komputer, elektronik, telekomunikasi. |
2. Sistem TN-5 | GPAS 30 mA | GPAL atau GPAS <= 0,4 detik | GPAS <= 500 mA | Seperti sistem TT | Seperti sistem TT |
3. Sistem TN-C | Tidak bisa | GPAL <= 0,4 detik | Tidak bisa | Direkomendasikan hanya untuk instalasi sederhana dengan resiko terbesar, termasuk bahaya kebakaran, dan masalah KEM. |
Dilarang dipasang pada lokasi dengan resiko ledak dan resiko kebakaran tinggi. |
4. Sistem TN-C-5 | GPAS 30 mA | GPAL atau GPAS <= 0,4 detik | GPAS <= 500 mA | Direkomendasikan proteksninya lengkap, hanya tidak direkomendasikan untuk yang peka terhadap masalah KEM. |
Untuk rumah tangga, industri dan perkantoran yang tidak peka terhadap masalah KEM. |
5. Sistem IT | GPAS 30 mA | Gawai monitor isotasi, GPAL atau GPAS 0.4 detik (untuk gangguan kedua) |
GPAS <= 500 mA | Direkomendasikan jika kontinuta suplai menjadi kebutuhan utama |
Untuk ruang khusu dirumah sakit, dan industri atau perkantoran khusus. |
Catatan :
GPAL : Gaway Proteksi Arus Lebih
GPAS : Gaway Proteksi Arus Sisa
Keterangan :
a. GPAS : Gawai Proteksi Arus Sisa; GPAL : Gawai
Proteksi Arus lebih.
b. KEM : Kapabilitas Elektromagnetik; EMC :
Electromagnetik Capability
c. Untuk proteksi dengan mempergunakan lebih dari satu
jenis gawai proteksi, maka perlu diperhatikan koordinasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar