Perbaikan Blender
Blender |
A. Pengertian Blender
Blender adalah alat elektronik berupa sebuah wadah dilengkapi pisau berputar yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, menggiling, atau melunakkan bahan makanan. Pisau berbentuk seperti sebuah baling-baling pendek yang dipasang pada bagian bawah wadah. Pisau ini diputar dengan cepat dengan tenaga dari sebuah motor sehingga alat ini dengan segera dapat mencampur, mencincang, dan melumatkan bahan-bahan yang dimasukkan ke dalamnya. Blender juga umumnya dilengkapi pengatur kecepatan berputarnya pisau di dalam wadah. Blender biasanya dipakai di dapur atau di bar.
Blender berbeda dari pengolah makanan (bahasa Inggris: food processor). Wadah blender biasanya lebih tinggi dibandingkan wadah food processor dan pisau biasanya dapat dilepas dan diganti-ganti bergantung kepada bahan makanan yang ingin diproses. Blender lebih cocok untuk menyiapkan/mencampur minuman (membuat jus, smoothie, susu kocok, atau menghancurkan es batu), atau menghaluskan bahan makanan yang mengandung banyak air seperti ketika membuat sup kental. Sementara itu, food processor lebih cocok untuk mengiris, mencincang, mencampur, dan menghaluskan bahan makanan yang lebih padat[1] atau kering. Dibandingkan blender, food processor lebih serba guna, karena food processor dapat pula berfungsi sebagai blender.
Blender berbentuk batang dan tanpa wadah disebut immersion blender (blender benam). Alat ini dapat langsung digunakan untuk melumatkan makanan yang sedang dimasak di dalam panci.
B. Sejarah Singkat Blender
Blender diciptakan pada tahun 1922 ketika penemu Polandia-Amerika bernama Stephen J. Poplawski memasang sebuah pisau berputar di dalam sebuah toples. Poplawski menggunakan blender untuk membuat minuman soda fountain. Pada tahun 1935, Fred Osius menyempurnakan ide Poplawski dan menciptakan blender merek Waring yang disebut Waring Blender.
Stephen J. Poplawski |
Insinyur perabot rumah tangga bernama Christine McGaffee Frederick meneliti blender dan mikser yang diterbitkan dalam buku Efficient Housekeeping or Household Engineering--Scientific Management in the Home (1925). Menurutnya, konsumen perlu mempertimbangkan kesulitan dan kerepotan ketika melepas pisau untuk dicuci.
C. Fungsi Bagian-bagian Utama Blender
Bagian-bagian luar blender
• Motor penggerak, motor universal
Motor penggerak blender |
• Tabung gelas
• Pisau pemotong
Pisau pemotong |
• Karet kopling motor
Karet kopling blender |
• Saklar pengatur kecepatan motor
• Rumah dudukan motor dan kelengkapannya
Blender biasanya menyediakan tombol manual dengan berbagai pilihan kecepatan putar. Anda bisa memilih berapa kencang pisau blender berputar agar bisa menghasilkan makanan atau minuman dengan tekstur yang diinginkan. Jika Anda memilih kecepatan paling tinggi, motor blender akan berputar lebih kencang sehingga pisau di dalam wadah akan ikut berputar. Bahan makanan yang ada di dalam wadah kemudian akan berputar dan dilumatkan oleh pisau yang ada di bawah wadah. Pisau blender bervarian tergantung merk, ada yang punya 1 bilah, 2 bilah, hingga 4 bilah pisau.
Motor blender berfungsi untuk memutar pisau di dalam wadah. Motor blender terdiri dari beberapa komponen elektronik, seperti: kapasitor, resistor, induktor, dan dioda. Fungsi setiap komponen tersebut adalah:
• Kapasitor berfungsi membangkitkan beda fase. Fase berbeda akibat terbangkitnya fluks magnet akan membuat motor berputar
• Resistor berfungsi untuk mengurangi arus listrik pada motor untuk mencegah terjadinya arus berlebih masuk ke dalam kumparan motor
• Induktor berfungsi mengantisipasi frekuensi tinggi akibat putaran motor yang tinggi
• Dioda berfungsi menyelaraskan tegangan yang masuk ke dalam kumparan.
D. Prosedur Kerja Blender
Sebelum blender digunakan, terlebih dahulu bacalah buku/brosur yang disertakan pada saat anda membeli blender untuk menghidari kerusakan alat dan kecelakaan yang mungkin ditimbulkan. Pada umumnya prosedure kerja blender adalah sebagai berikut:
1. Pastikan bahwa saklah ON-OFF blender berada pada posisi OFF.
2. Persiapkan semua bahan yang hendak diblender. Pisahkan bahan biji-bijian seperti jagung, merica dan bahan yang agag keras dari yang bahan yang lembut seperti buah pisang, apel, tomat, lombok dan lain sebagainya.
3. Gunakan mangkok yang sesuai keperluan pemblenderan. Bangkok kecil untuk menghaluskan bahan keras dan kering, sedangkan bahan yang lembut dan basah gunakan mangkok besar.
4. Pasang mangkok adonan di atas dudukan mangkok dengan tepat, lalu putar hingga mangkok tidak dapat ditarik ke atas meninggalkan dudukan. Ada juga blender yang tidak perlu diputar, tetapi mangkok tetap dipegang dengan tangan. Mangkok kecil terlebih dahulu diisi dengan bahan yang akan diblender, lalu ditutup dengan dudukan pisau penghancur, kemudian didudukkan di atas dudukan blender. Sementara untuk mangkok besar tidak demikian. Mangkon adonan terlebih dahulu didudukkan di atas dudukan mangkok lalu diisi bahan yang akan diblender.
5. Setelah langkah kerja berlangsung baik dan aman, tekan saklar ON-OFF untuk memindahkan saklar dari posisi OFF ke posisi ON. Saat itu motor blender akan berputar dan memutar pisau blender yang berada di dalam mongkok blender. Penghalusan atau penghancuran bahan mulai berlangsung. Perhatian! Jangan mengangkat mangkok dari dudukan mangkok pada saat motor blender sedang berputar. Berbahaya!
6. Setelah tekstur bahan terasa halus (bunyi putaran motor dan pisau terdengar halus), matikan motor (posisikan saklar ON-OFF pada posisi OFF).
7. Angkat mangkok dari dudukannya. Perhatian! Jangan terlalu lama mengoperasikan motor melebihi satu jam tanpa istirahat untuk pendinginan. Berbahaya! Dapat menghanguskan belitan motor blender.
8. Pada saat selesai menggunakan blender, segera dibersihkan. Cuci bersih dengan air, kecuali bodinya. Hanya bodi blender yang tidak boleh dibersihkan atau dicuci dengan air cukup dilap dengan kain bersih, karena di dalamnya ada motor dan rangkaian listrikannya. Mencuci dengan air dapat menyebabkan motor dan rangkaian kelistrikan yang ada di dalamnya korsleting atau hubung singkat dan terbakar.
9. Simpan blender pada tempat yang aman, tidak lembab, tidak terjemur matahari, tidak tertetesi air atau cairan tertentu atau tidak dihujani, tidah mudah jatuh, tidak mudah dijangkau anak-anak yang belum mengerti penggunaan blender.
E. Penggunaan dan Perawatan Blender
Berikut cara penggunaan serta perawatan blender dengan baik.
1. Selalu yakinkan bahwa tabung gelas blender sudah terpasang dengan tepat dan kokoh.
2. Gunakan mata pisau pemotong yang sesuai dengan penggunanya (lihat buku manual alat blender tersebut).
3. Hal ini untuk menghindari beban yang terlalu berat, sehingga mengakibatkan motor kemungkinan terbakar
4. Bersihkan blender sehabis dipakai dan cuci pisau pemotong dengan air dan sedikit deterjen, kemudian dikeringkan
5. Lepaskan tabung gelas, jalankan motor dalam beberapa detik ( 10 detik)
6. Jangan terlalu lama menjalankan motor blender, baca aturan pemakaiannya. Hal ini untuk menghindari panasnya motor
7. Perhatikan tegangan kerja peralatan, hal ini sangat penting sebelum menghubungkan peralatan ke sumber tegangan atau kotak-kontak yang ada.
F. Gangguan dan Perbaikan Kerusakan Blender
Ada beberapa gangguan yang sering terjadi pada blender yaitu sebagai berikut serta cara mengatasinya:
1. Pisau Pemotong
Bila pisau pemotong berputar lambat kemungkinan terjadi disebabkan oleh sisa makanan yang mengeras pada poros pisau.
Jika ini dibiarkan dapat mengakibatkan motor menimbulkan bau hangus dan terbakar.
Langkah perbaikannya adalah melepas bagian pisau pemotong dan bersihkan poros pisau dari karat atau sisa makanan yang mengeras tadi.
2. Kopling motor
Gigi kopling sering rusak, hal ini disebabkan karena pemasangan dudukan pisau tidak tepat, sehingga terjadi slip waktu motor berputar.
3. Gasket
Bila terjadi kebocoran dari tabung gelas, periksalah gasketnya kemungkinan rusak atau aus dan ganti gasket yang baru.
4. Saklar pengatur
Bila saklar tidak dapat dioperasikan normal atau macet, ini disebabkan saklar kotor. Bersihkan dengan sikat halus atau dengan cairan pembersih kontak (contact cleaner).
5. Sikat arang pada motor listrik
Bila terjadi percikan api yang besar, ini disebabkan oleh sikat arang yang sudah aus atau pegas penekan sikat sudah lemah.
Bila sikat aus, gantilah dengan sikat arang yang baru dan sama ukurannya.
6. Motor Listrik
Bila beban terlalu berat, ini akan menyebabkan kemungkinan motornya akan terbakar.
Bila gulungan motor terbakar, harus digulung ulang oleh orang yang ahli dalam pekerjaan tersebut.
Berikut tabel kerusakan serta pemecahan masalah pada blender
Tidak ada komentar:
Posting Komentar